sponsor

Thursday, April 26, 2018

Penyakit dan hama petani budidaya jamur tiram

Jenis-Jenis Hama Dan Penyakit Pada Jamur Tiram
Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Pada Jamur Tiram yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram diantaranya serangga, laba-laba, cacing, siput, rayap, jamur parasit dan saprofit, serta bakteri dan virus. Berikut cara pencegahannya :
Pencegahan Hama
1. Serangga
Lalat dan nyamuk merupakan serangga yang banyak terdapat dalam kumbung yang tidak dipelihara dengan baik. Serangga biasanya masuk bersamaan dengan keluar masuknya pekerja, melalui ventilasi, atau melalui lubang-lubang kecil yang tidak terdeteksi. Kondisi yang lembab ditambah dengan aroma substrat/media log sangat disukai serangga-serangga ini yang akhirnya berkembang biak di dalam kumbung. Serangga akan meletakkan telur-telurnya pada media baglog. Setelah menetas, larva-larva yang tumbuh akan memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram sehingga batang jamur tiram berlubang-lubang dan pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi terganggu (keriput). Setelah memasuki fase dewasa aktif (terbang) Serangga akan berpindah ke media log jamur yang masih sehat dan berkembang biak. Demikian seterusnya sehingga dalam periode tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Selain itu, serangga juga biasa berperan sebagai vektor/pembawa penyakit/virus yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Beberapa jenis serangga yang dapat menularkan hama-penyakit pada kumbung jamur diantaranya
Licoriella spp
Megaselia spp
Lepidocyrtus spp
Pencegahan terhadap serangan – serangga ini dapat dilakukan dengan cara memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi dan memasang plastik bening pada bagian luar pintu untuk membiaskan cahaya sehingga serangga cenderung menghindar dan menjauh dari kumbung. Bila upaya ini masih kurang, maka dapat dilakukan upaya pengendalian serangga dengan cara memasang perangkap serangga di dalam kumbung berupa lem yang dioleskan secara merata pada lembaran kertas/plastik berwarna kuning.
2. Laba-laba
Laba-laba dapat memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram. Selain itu, laba-laba juga dapat menyebarkan spora jamur pengganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan menebarkan serbuk kapur pada permukaan lantai dan dinding kumbung. Jika terdapat sarang laba-laba (biasanya terdapat di sela-sela baglog) maka harus segera dimusnahkan.
3. Cacing
Hama cacing ini biasanya memakan miselium sehingga dapat mengakibatkan jamur tidak tumbuh sama sekali/gagal tumbuh. Hama cacing sangat kecil (±1 mm) dan dapat berkembang biak dengan cepat. Pencegahan hama cacing dapat dilakukan melakukan proses sterilisasi dengan sempurna sehingga telur-telur cacing mati.
4. Siput
Ruang kumbung yang tidak bersih dan lantai kumbung yang kotor dan becek seringkali mengundang kedatangan siput. Siput akan memakan tubuh buah jamur tiram yang baru tumbuh sehingga pertumbuhan jamur tiram menjadi tidak optimal/rusak. Salah satu cara alami untuk mencegah ataupun mengatasi serangan siput ialah dengan menyemprot lantai kumbung dan rak dengan ekstrak jarak pagar.
5. Rayap
Mendeteksi kehadiran rayap relatif sulit dilakukan. Biasanya kita baru menyadari kehadiran rayap setelah melihat kerusakan yang ditimbulkannya. Rayap memakan zat yang terkandung di dalam kayu yaitu selulosa. Zat ini juga terdapat dalam media baglog jamur tiram sehingga kemungkinan kerusakan baglog juga cukup besar. Cara sederhana ialah dengan menyemprotkan zat kimia anti rayap. Cara alami yang bisa diupayakan yaitu dengan menggunakan ekstrak sereh yang disemprotkan ke bagian tanah atau bagian kumbung yang terkena serangan.
Pencegahan Penyakit
Penyakit pada jamur tiram biasanya disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri ataupun virus. Jamur tiram atau baglog yang terserang penyakit biasanya ditandai dengan timbulnya noda-noda berwarna, berlendir, atau kerusakan fisik tubuh buah jamur tiram sehingga tidak dapat dipanen. Secara umum, timbulnya penyakit pada jamur ini disebabkan karena kurang sterilnya proses produksi mulai dari pembibitan hingga inkubasi.
Beberapa jenis penyakit yang umum terdapat pada jamur tiram diantaranya :
1. Trichoderma spp
Trichoderm a dapat menyebar melalui udara atau terbawa oleh pekerja. Ciri-ciri kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik bintik atau noda hijau pada media baglog jamur tiram sehingga pertumbuhan miselium jamur tiram menjadi terhambat.
Trichoderma biasanya banyak terdapat pada media log jamur yang telah mati atau pada permukaan tanah. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan segera membuang media log jamur tiram yang telah terkontaminasi. Sedangkan pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi/desinfektasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan untuk perawatan kumbung.
2. Mucor spp.
Kontaminasi Mucor ditandai dengan timbulnya noda hitam pada permukaan media baglog. Kontaminasi ini menyebabkan adanya persaingan pertumbuhan Mucor dengan miselium jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan mengatur /menurunkan suhu ruangan dengan membuka dan mengatur sirkulasi udara.
3. Neurospora spp
Neurospora dapat menghambat pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Neurospora menimbulkan tepung “orange” pada permukaan kapas penyumbat baglog. Pencegahan dilakukan dengan melakukan sterilisasi media baglog dengan sempurna dan mengurangi jumlah susunan baglog jamur tiram.
4. Penicillium spp
Kontaminasi Penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna coklat /merah tua. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan ruang inkubasi. Sedangkan untuk mengatasi agar serangan Penicillium tidak menyebar adalah dengan membuang media baglog yang terkontaminasi.

Menjua berbagai macaml bibit jamur

menjual bibit jamur tiram,jamur kuping ,jamur merang dan jamur kancing

Sunday, April 22, 2018

Cara mudah belajar membuat bibit jamur kancing

Salah satu jenis jamur yang bisa dikonsumsi dan seringkali dicari orang di pasar yaitu jamur kancing. Jamur kancing sendiri merupakan salah satu jenis jamur pangan dengan nama ilmiah Agaricus bisporus dengan ciri khasnya yaitu berwarna putih, krem hingga coklat muda dan bentuknya bulat menyerupai kancing baju.
Perlu anda ketahu juga berbeda jika anda melihat Cara Budidaya Jamur Merang , bahwa faktanya jamur ini merupakan jenis jamur yang dapat anda temukan di seluruh dunia hingga pelosok negeri sekalipun.
Adapun nama lain dari jamur kancing yaitu table mushroom, white mushroom, dan common mushroom. Biasanya jamur kancing memiliki ukuran agak besar dengan diameter kurang lebih sekitar 2 cm hingga 4 cm. Banyak sekali orang yang menggemari jamur kancing selain rasanya yang enak berbeda jika anda melihat Cara Budidaya Jamur Tiram , jamur ini juga sangat mudah untuk di oalah, anda hanya memerlukan waktu 5 hingga 10 menit saja untuk mendapatkan tingkat kematangan yang pas dalam memasaknya.
Cara memasaknya pun tidak harus melalui proses yang susah, anda bisa membuatnya sebagai campuran soup, ditumis, hingga hanya dibakar saja pun sudah enak. Sebenarnya selain rasanya yang lezat berbeda jika anda melihat Cara Menanam Cabe Merah, jamur kancing ini sangat sehat bagi tubuh anda karena tidak memiliki lemak dan kalori sedangkan kandungan mineral dan vitaminnya sangat tinggi.
Cara Budidaya Jamur Kancing
Hal ini tentunya dapat menjadi salah satu peluang bisnis yang bisa anda lakukan mengingat harganya yang agak mahal dengan peminat yang banyak di pasaran. Untuk itu anda bisa melakukan cara budidaya jamur kancing dengan mudah dan praktis.
1. Media Tanam Jamur Kancing
Berbeda dengan cara budidaya jamur pada umumnya ataupun Cara Menanam Kamboja Jepang, kali ini dalam cara budidaya jamur kancing anda harus mempersiapkan media tanamnya terlebih dahulu.
Dalam menyiapkan media tanam, anda harus benar- benar memperhatikan dan melakukannya secara tepat, ini sangat penting karena sedikit saja kesalahan dalam melakukannya akan memicu terjadinya gagal panen. Dan berikut penjelasannya :
Pertama anda harus menyiapkan ruangan beserta rak- rak penyusun agar rapi dengan suhu 25 c hinggan 28 c, ini merupakan suhu yang baik bagi kelangsungan hidup jamur nantinya.
Setelah itu siapkan media tanam jamur kancing berupa campuran jerami padi, kapur pertanian dan bekatul secara rata dengan jumlah 100 % jerami, 2,5 % kapur dan 3 % bekatul.
Anda juga perlu menambahkan beberapa unsure penting yaitu nitrogen, pospor, kalium, urea, ZA, dan TSP. Ini sangatlah penting untuk menambah asupan nutrisi jamur agar dapat tumbuh dengan baik sehingga menghasilkan panen yang berkualitas.
Selanjutnya potong- potong jerami dengan ukuran 10 cm hingga 15 cm, jangan lupa untuk membersikan serta mencucinya agar terbebas dari kotoran serta bakteri yang dapat menggagalkan proses pertumbuhan jamur anda.
Setelah bersih, pastikan bahwa jerami lembab dan susunlah jerami dengan ketebalan sekitar 10 cm hingga 15 cm. Lalu anda bisa mulai menebarkan media tanam berupa campuran bekatul dan kapur di atas jerami dengan cara menyususnnya secara berselang- seling antara media tanam dan jerami dan diamkan selama sehari.
Setelah itu anda bisa mulai menambahkan urea sebanyak 0,9 % dan air untuk mengatur kadar kelembabannya dan jangan lupa untuk meratakannya, anda bisa membolak- baliknya untuk mempermudah proses pemerataan dan diamkan selama kurang lebih hingga 6 hari.
Setelah 6 hari berlalu, tambahkan lagi ZA sebanyak 1 % dan aduk hingga rata, diamkan lagi hingga 10 hari dan tambahkan lagi TSP 1,2 % secara merata. Lalu diamkan hingga 17 hari.
Setelah media siap, langkah selanjutnya yaitu proses sterilisasi, anda bisa mulai menata media pada rak- rak tanam yang telah anda siapkan di dalam ruangan tersendiri dan tumpuklah media hingga ketebalannya mencapai 15 cm hingga 20 cm.
Alirkan uap panas selama 12 jam pada media, anda bisa menggunakan perebusan air dari pembangkit uap ke dalam ruangan, untuk suhunya aturlah secara bertahap hingga mencapai suhu 65
Setelah 12 jam, biarkan hingga suhu mencapai 45 c selama kurang lebih 70 jam dan akhiri proses hingga suhu benar- benar turun di angka 32
Sponsors Link
2. Penyemaian Bibit Jamur Kancing
Langkah selanjutnya dalam cara budidaya jamur kancing yaitu penyemaian bibit jamur kancing yang berbeda dengan Cara Menanam Bawang Merah , sebelumnya pastikan bahwa anda sudah menyediakan bibit jamur kancing F3.
Anda bisa mendapatkannya di toko pertanian ataupun koperasi tani, dan berikut langkah menebar bibit jamur kancing :
Setelah media benar- benar siap dengan suhu 32 c, buka bungkus bibit jamur kancing secara perlahan dan jangan sampai tumpah.
Tebarkan perlahan dan secara merata ke atas media budidaya dan usahakan anda sudah membuat rak tanam dengan ketinggian 20cm, untuk panjang dan lebar kurang lebih 3 cm x 1 m. Perlu anda ketahui untuk bibit yang diperlukan sekitar 10 hingga 14 botol dengan isi 220 cc dalam sekali tebar, atau anda bisa mengira- ngiranya sendiri.
Tunggu hingga meselium tumbuh, biasanya ini akan tumbuh pada hari ke 14 setelah bibit di tebar. Namun jika melebihi betas waktu tidak terdapat miselium, anda bisa mencobanya kembali.
Sponsors Link
3. Perawatan Dan Panen Jamur Kancing
Adapun cara merawat jamur kancing hingga panen tiba dalam cara budidaya jamur kancing.
Hal ini tentunya sangatlah penting agar anda sukses dalam panen nantinya, berikut penjelasannya :
Setelah miselium tumbuh, perhatikan suhunya agar selalu tetap dan stabil. Jangan sampai menurun ataupun melebihi batas normal, anda bisa menggunakan penghangat ruangan bila suhu mulai menurun.
Lapisi miselium dengan tanah setebal 5 cm untuk media pembentukan tubuh jamur kancing dan mengurangi kerusakan kompos yang terjadi serta membantu cepatnya proses pertumbuhan dan mengurangi penguapan air yang terjadi walaupun di ruangan tertutup.
Untuk tanah yang baik yaitu tanah yang berwarna cokelat dengan pH 7 hingga 8, sebelumnya anda juga harus mensterilkan tanah terlebih dahulu pada suhu 70 c selama 4 jam.
Tunggu hingga jamur mulai tumbuh, biasanya ini terjadi setelah 14 hari dan 3 hari kemudian anda sudah mulai bisa memanennya.
Untuk memanennnya anda bisa memanen dengan cara mencabut hingga akarnya, setelah itu anda bisa membersihkan akar jamur dengan memotongnya.
Untuk memanennya anda harus tepat waktu dan tidak boleh terlambat sehari pun, ini karena sifat jamur yang mudah layu. Jangan lupa untuk menyortir jamur yang akan anda jual di pasar dan yang anda konsumsi sendiri karena tidak semua jamur dapat dijual.
Hanya jamur yang baik dengan ciri bentuknya bulat, berukuran besar dan tidak ada kerusakan sedikitpun.
Itulah bagaimana cara budidaya jamur kancing yang bisa anda aplikasikan sendiri di rumah, agar hasil panen anda maksimal anda harus melakukannya dengan tepat dan cermat. Semoga informasi yang dapat kami sampaikan di atas dapat bermanfaat serta menambah wawasan anda. Selamat mencoba.

Cara budidaya jamur kuping dan menanamnya

Bagi anda yang sangat suka memasak ataupun bagi sebagian besar orang Indonesia pastinya tahu dengan salah satu jenis bahan makanan ini. Banyak sekali orang yang menjualnya di pasar dan laku keras. Yaitu jamur kuping, jamur ini bisanya dimanfaatkan orang untuk bahan pelengkap masakan seperti soup.
Namun tak jarang juga yang membuat berbagai inovasi menu masakan dari jamur kuping. Rasanya yang kenyal hampir menyerupai jeli namun sedikit renyah membuatnya menjadi jamur yang selalu laris di pasar.
Tidak hanya itu saja, cara pengolahan serta harga yang ekonomis juga menjadi daya tariknya sendiri. Secara ilmiah jamur kuping atau Auricularia auricular merupakan jenis jamur yang masih satu kelompok dengan tanaman jenis jelly- jellyan karena teksturnya memang menyerupai jelly yang unik.
Untuk penamaannya sendiri jamur kuping memiliki nama yang unik karena memang bentuknya yang mirip dengan telinga manusisa. Jamur kuping sendiri pertumbuhannya melebar dengan bentuk jamur yang memiliki lengkungan- lengkungan dan lipatan- lipatan. Selain rasanya yang enak, jamur kuping juga memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh anda.
Kandungan Gizi Jamur Kuping
Thiamin
Riboflavin
Niacin
Vitamin B6
Dengan adanya kandungan gizi di atas, maka jamur kuping sangat baik bagi kesehatan anda. Selain itu anda juga bisa mendapatkan banyak keuntungan seperti membudidayakannya dan menjadikannya sebagai peluang bisnis anda.
Cara Budidaya Jamur Kuping
Bagi anda yang tertarik dengan usaha tersebut sama halnya dengan Cara Budidaya Jamur Tiram , berikut adalah cara budidaya jamur kuping yang mudah dan praktis.
1. Media Budidaya Jamur Kuping
Bagi anda yang ingin membudidayakan jamur kuping berbeda jika anda melakukan Cara Menanam Bunga Bakung , hal pertama yang harus anda perhatikan dalam cara budidaya jamur kuping yaitu pembuatan media tanam. Namun sebelumnya akan lebih baik jika anda memperhatikan lokasi budidaya terlebih dahulu.
Lokasi yang baik merupakan lokasi yang memiliki sedikit penyinaran dan memiliki suhu kurang lebih sekitar 25 c hingga 28 c, kemudian anda bisa mulai membuat media budidayanya :
Untuk media budidaya jamur kuping hampir sama dengan media budidaya jamur pada umumnya, yaitu berupa serbuk kayu biasanya orang menyebut gerajen.
Untuk serbuk kayu anda harus memilih serbuk kayu dengan tekstur yang halus, anda bisa mengayaknya terlebih dahulu untuk memudahkan anda memilihnya.
Setelah mendapatkan serbuk gergaji yang halus sebanyak 90%, campurkan hingga rata dengan bekatul sebanyak 15% , kapur atau CaCo3 sebanyak 3% dan air secukupnya hingga memiliki kelembaban maksimal sebanyak 70%.
Setelah media siap, anda bisa mulai melakukan proses fermentasi media tanam untuk menghasilkan media budidaya yang layak ditanami serta mendukung pertumbuhan jamur kuping dengan baik nantinya.
Untuk proses fermentasi sangatlah mudah, anda hanya tinggal mendiamkannya saja selama kurang lebih 3 hingga 5 hari hingga suhu pada mesia mencapai 70
Dalam proses fermentasi anda harus melakukan proses pemerataan yaitu dengan mengaduknya saat fermentasi menginjak hari ke 3.
Biarkan hingga media berubah warna menjadi coklat kehitaman, ini merupakan tanda bahwa media siap digunakan.
Langkah selanjutnya yaitu masukkan media yang telah siap ke dalam kantung- kantung plastik yang kuat dengan ketebalan sekitar 0,5 mm dan tidak mudah sobek berisi 1kg dengan ukuran sekitar 30 x 20 cm.
Untuk penuhnya anda bisa mengukur ketinggian media hingga mencapai 20 cm dan jangan lupa untuk memadatkannya hingga tidak ada udara sedikitpun yang tersisa. Lalu pasanglah ring dan tutuplah dengan sedikit kapas dan pasang penutup ringnya dengan rapat agar air tidak mudah masuk.
Setelah pemasangan ring, anda diharuskan untuk melakukan sterilisasi dengan cara menguapi media tanam agar terbebas dari zat racun dan bakteri, untuk menguapinya anda juga bisa melakukannya dengan cara mengukusnya.
Lakukan proses tersebut dengan suhu 950 c hingga 1200 c selama 8 jam, lalu letakkan media pada ruangan dengan rak- rak dan rapikan. Tunggulah hingga suhu media budidaya kembali normal.
Sponsors Link
2. Bibit Jamur Kuping
Setelah media siap berbeda jika anda melakukan Cara Menanam Bunga Gantung, anda juga harus menyediakan bibit jamur kuping. Untuk mendapatkannya sangatlah mudah, anda tidak perlu harus mencarinya ataupun membuatnya sendiri.
Berikut penjelasan singkatnya :
Agar panen sukses dan maksimal, anda bisa mendapatkan bibit jamur dengan membelinya di toko bibit ataupun koperasi tani.
Namun akan lebih baik lagi jika anda mendapatkan bibit dari petani jamur kuping sendiri, ini lebih terjamin mutu dan kualitasnya.
Jika anda membelinya di toko, pastikan anda membelinya bibit jenis f4 yang telah siap pakai. Tentunya ini lebih praktis dan mudah, juga tidak memakan waktu yang cukup lama.
3. Penyemaian Bibit
Setelah semua siap berbeda dengan
Cara Menanam Bunga Carnation, langkah selanjutnya dalam cara budidaya jamur kuping yaitu penyemaian atau biasanya disebut dengan inokulasi jamur kuping. Dalam melakukannya, anda tidak bisa sembarangan langsung menyemaikan bibit jamur.
Ada proses yang tepat agar jamur kuping anda bisa tumbuh optimal :
Setelah suhu pada media normal, semprotkan terlebih dahulu alkohol dengan kadar 70% ke tangan anda agar steril dan mencegah bakteri atau kuman menggagalkan proses budidaya anda.
Gunkan besi ataupun kawat sepanjang 30 cm hingga 45cm untuk menebarkan bibit jamur dengan memanaskannya ke dalam api pembakaran spirtus dan semprotkanlah alkohol agar lebih steril lagi.
Untuk menebarkan bibit, anda bisa memulai dengan mencelupkan besi ataupun kawat ke dalam botol bibit lalu ke dalam mulut ring dan menggoyangkannya hingga bibit menyebar secara rata ke permukaan media budidaya. Jangan lupa untuk menutup ring kembali dengan rapat.
Sponsors Link
4. Perawatan Dan Panen Jamur Kuping
Adapun cara merawat jamur kuping yang berbeda dengan Cara Budidaya Jamur Merang, dalam cara budidaya jamur kuping untuk perawatannya pun tidak susah. Anda hanya perlu memperhatikan pertumbuhannya dengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut cara merawat jamur kuping hingga masa panen tiba :
Hal pertama yang harus anda lakukan yaitu menginkubasi jamur kuping pada suhu sekitar 290 c hingga 350 c pada ruangan budidaya, dan perhatikan penyinaran dalam ruangan.
Anda bisa menggunakan lampu 60 watt untuk penyinarannya dalam satu ruangan budidaya, biarkan jamur ini selama 1 hingga 2 bulan.
Untuk mempermudah anda dalam pemberhentian proses inkubasi, perhatikan adanya pertumbuhan miseliun dengan warna putih yang memenuhi media budidaya.
Namun jika selama lebih dari dua bulan tidak ada tanda- tanda kemunculan serabut putih maka prose inkubasi anda gagal dan anda bisa mengulangnya dari awal.
Setelah pertumbuhan miselum dan penghentian inkubasi, anda bisa mulai memanen jamur kuping dengan tanda jamur sudak berukuran cukup besar dan ditandai dengan adanya gelombang disetiap jamur kuping yang siap panen.
Biasanya jamur kuping dapat dipanen ketika sudah berumur 1 bulan setelah miselum tumbuh.
Sedangkan untuk masa panenya jamur kuping dapat dipanen sebanyak 4 kali. Anda bisa memanennya dengan cara mencabut jamur kuping hingga ke akarnya agar akar tidak mengganggu pertumbuhan jamur yang sedang tumbuh.
Itulah cara budidaya jamur kuping yang mudah dan sederhana. Jika anda ingin jamur kuping anda lebih awet disimpan, anda bisa menjemurnya hingga kering terlebih dahulu dan menggunakannya dengan cara merendamnya di air panas agar jamur kuping mengembang sempurna. Selamat mencoba.
Sponsor

Budidaya menanam jamur kuping untuk pemula

Bagi anda yang sangat suka memasak ataupun bagi sebagian besar orang Indonesia pastinya tahu dengan salah satu jenis bahan makanan ini. Banyak sekali orang yang menjualnya di pasar dan laku keras. Yaitu jamur kuping, jamur ini bisanya dimanfaatkan orang untuk bahan pelengkap masakan seperti soup.
Namun tak jarang juga yang membuat berbagai inovasi menu masakan dari jamur kuping. Rasanya yang kenyal hampir menyerupai jeli namun sedikit renyah membuatnya menjadi jamur yang selalu laris di pasar.
Tidak hanya itu saja, cara pengolahan serta harga yang ekonomis juga menjadi daya tariknya sendiri. Secara ilmiah jamur kuping atau Auricularia auricular merupakan jenis jamur yang masih satu kelompok dengan tanaman jenis jelly- jellyan karena teksturnya memang menyerupai jelly yang unik.
Untuk penamaannya sendiri jamur kuping memiliki nama yang unik karena memang bentuknya yang mirip dengan telinga manusisa. Jamur kuping sendiri pertumbuhannya melebar dengan bentuk jamur yang memiliki lengkungan- lengkungan dan lipatan- lipatan. Selain rasanya yang enak, jamur kuping juga memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh anda.
Kandungan Gizi Jamur Kuping
Thiamin
Riboflavin
Niacin
Vitamin B6
Dengan adanya kandungan gizi di atas, maka jamur kuping sangat baik bagi kesehatan anda. Selain itu anda juga bisa mendapatkan banyak keuntungan seperti membudidayakannya dan menjadikannya sebagai peluang bisnis anda.
Cara Budidaya Jamur Kuping
Bagi anda yang tertarik dengan usaha tersebut sama halnya dengan Cara Budidaya Jamur Tiram , berikut adalah cara budidaya jamur kuping yang mudah dan praktis.
1. Media Budidaya Jamur Kuping
Bagi anda yang ingin membudidayakan jamur kuping berbeda jika anda melakukan Cara Menanam Bunga Bakung , hal pertama yang harus anda perhatikan dalam cara budidaya jamur kuping yaitu pembuatan media tanam. Namun sebelumnya akan lebih baik jika anda memperhatikan lokasi budidaya terlebih dahulu.
Lokasi yang baik merupakan lokasi yang memiliki sedikit penyinaran dan memiliki suhu kurang lebih sekitar 25 c hingga 28 c, kemudian anda bisa mulai membuat media budidayanya :
Untuk media budidaya jamur kuping hampir sama dengan media budidaya jamur pada umumnya, yaitu berupa serbuk kayu biasanya orang menyebut gerajen.
Untuk serbuk kayu anda harus memilih serbuk kayu dengan tekstur yang halus, anda bisa mengayaknya terlebih dahulu untuk memudahkan anda memilihnya.
Setelah mendapatkan serbuk gergaji yang halus sebanyak 90%, campurkan hingga rata dengan bekatul sebanyak 15% , kapur atau CaCo3 sebanyak 3% dan air secukupnya hingga memiliki kelembaban maksimal sebanyak 70%.
Setelah media siap, anda bisa mulai melakukan proses fermentasi media tanam untuk menghasilkan media budidaya yang layak ditanami serta mendukung pertumbuhan jamur kuping dengan baik nantinya.
Untuk proses fermentasi sangatlah mudah, anda hanya tinggal mendiamkannya saja selama kurang lebih 3 hingga 5 hari hingga suhu pada mesia mencapai 70
Dalam proses fermentasi anda harus melakukan proses pemerataan yaitu dengan mengaduknya saat fermentasi menginjak hari ke 3.
Biarkan hingga media berubah warna menjadi coklat kehitaman, ini merupakan tanda bahwa media siap digunakan.
Langkah selanjutnya yaitu masukkan media yang telah siap ke dalam kantung- kantung plastik yang kuat dengan ketebalan sekitar 0,5 mm dan tidak mudah sobek berisi 1kg dengan ukuran sekitar 30 x 20 cm.
Untuk penuhnya anda bisa mengukur ketinggian media hingga mencapai 20 cm dan jangan lupa untuk memadatkannya hingga tidak ada udara sedikitpun yang tersisa. Lalu pasanglah ring dan tutuplah dengan sedikit kapas dan pasang penutup ringnya dengan rapat agar air tidak mudah masuk.
Setelah pemasangan ring, anda diharuskan untuk melakukan sterilisasi dengan cara menguapi media tanam agar terbebas dari zat racun dan bakteri, untuk menguapinya anda juga bisa melakukannya dengan cara mengukusnya.
Lakukan proses tersebut dengan suhu 950 c hingga 1200 c selama 8 jam, lalu letakkan media pada ruangan dengan rak- rak dan rapikan. Tunggulah hingga suhu media budidaya kembali normal.
Sponsors Link
2. Bibit Jamur Kuping
Setelah media siap berbeda jika anda melakukan Cara Menanam Bunga Gantung, anda juga harus menyediakan bibit jamur kuping. Untuk mendapatkannya sangatlah mudah, anda tidak perlu harus mencarinya ataupun membuatnya sendiri.
Berikut penjelasan singkatnya :
Agar panen sukses dan maksimal, anda bisa mendapatkan bibit jamur dengan membelinya di toko bibit ataupun koperasi tani.
Namun akan lebih baik lagi jika anda mendapatkan bibit dari petani jamur kuping sendiri, ini lebih terjamin mutu dan kualitasnya.
Jika anda membelinya di toko, pastikan anda membelinya bibit jenis f4 yang telah siap pakai. Tentunya ini lebih praktis dan mudah, juga tidak memakan waktu yang cukup lama.
3. Penyemaian Bibit
Setelah semua siap berbeda dengan
Cara Menanam Bunga Carnation, langkah selanjutnya dalam cara budidaya jamur kuping yaitu penyemaian atau biasanya disebut dengan inokulasi jamur kuping. Dalam melakukannya, anda tidak bisa sembarangan langsung menyemaikan bibit jamur.
Ada proses yang tepat agar jamur kuping anda bisa tumbuh optimal :
Setelah suhu pada media normal, semprotkan terlebih dahulu alkohol dengan kadar 70% ke tangan anda agar steril dan mencegah bakteri atau kuman menggagalkan proses budidaya anda.
Gunkan besi ataupun kawat sepanjang 30 cm hingga 45cm untuk menebarkan bibit jamur dengan memanaskannya ke dalam api pembakaran spirtus dan semprotkanlah alkohol agar lebih steril lagi.
Untuk menebarkan bibit, anda bisa memulai dengan mencelupkan besi ataupun kawat ke dalam botol bibit lalu ke dalam mulut ring dan menggoyangkannya hingga bibit menyebar secara rata ke permukaan media budidaya. Jangan lupa untuk menutup ring kembali dengan rapat.
Sponsors Link
4. Perawatan Dan Panen Jamur Kuping
Adapun cara merawat jamur kuping yang berbeda dengan Cara Budidaya Jamur Merang, dalam cara budidaya jamur kuping untuk perawatannya pun tidak susah. Anda hanya perlu memperhatikan pertumbuhannya dengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut cara merawat jamur kuping hingga masa panen tiba :
Hal pertama yang harus anda lakukan yaitu menginkubasi jamur kuping pada suhu sekitar 290 c hingga 350 c pada ruangan budidaya, dan perhatikan penyinaran dalam ruangan.
Anda bisa menggunakan lampu 60 watt untuk penyinarannya dalam satu ruangan budidaya, biarkan jamur ini selama 1 hingga 2 bulan.
Untuk mempermudah anda dalam pemberhentian proses inkubasi, perhatikan adanya pertumbuhan miseliun dengan warna putih yang memenuhi media budidaya.
Namun jika selama lebih dari dua bulan tidak ada tanda- tanda kemunculan serabut putih maka prose inkubasi anda gagal dan anda bisa mengulangnya dari awal.
Setelah pertumbuhan miselum dan penghentian inkubasi, anda bisa mulai memanen jamur kuping dengan tanda jamur sudak berukuran cukup besar dan ditandai dengan adanya gelombang disetiap jamur kuping yang siap panen.
Biasanya jamur kuping dapat dipanen ketika sudah berumur 1 bulan setelah miselum tumbuh.
Sedangkan untuk masa panenya jamur kuping dapat dipanen sebanyak 4 kali. Anda bisa memanennya dengan cara mencabut jamur kuping hingga ke akarnya agar akar tidak mengganggu pertumbuhan jamur yang sedang tumbuh.
Itulah cara budidaya jamur kuping yang mudah dan sederhana. Jika anda ingin jamur kuping anda lebih awet disimpan, anda bisa menjemurnya hingga kering terlebih dahulu dan menggunakannya dengan cara merendamnya di air panas agar jamur kuping mengembang sempurna. Selamat mencoba.
Sponsor

Budidaya jamur tiram

Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Para Pemula lengkap
Oleh williamsaitama
Cara Budidaya Jamur Tiram – Selamat datang di portal hidupsimpel pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya jamur tiram yang benar. Sebenarnya budidaya jamur tiram sendiri amat sesuai bilamana diaplikasikan di daerah yang mempunyai iklim tropis misalnya Indonesia.
Bila kamu hendak membangun usaha budidaya jamur tiram, pengeluaran dana investasi bisa terbilang lumayan terjangkau dan dapat kamu kerjakan langkah demi langkah. Proses paling sulitnya yaitu membuat baglog, yaitu media tanam yang mesti diidiinokulaikan beserta bibit jamur.
Bagi anda yang belum mengetahui bagaimana cara hidup jamur silahkan baca tersebut.
Terdapat dua aktifitas penting yang perlu dikerjakan terkait budidaya jamur tiram tersebut. Kegiatan pertama yaitu membuat media tanam serta bibit jamur diinokulasikan dengan media tanam itu.
Dengan begitu media yang hendak ditumbuhi miselium berwarna mirip kapas. Langkah kedua yaitu membiarkan miselium tersebut tumbuh jadi badan buah.
Pada umumnya bagi mereka yang masih pemula, mereka mengawali aktifitas budidaya lewat penumbuhan baglog jadi daging buah. Sedangkan pengadaan baglog yang sedia untuk tumbuh diperoleh lewat pembelian dengan orang lain. Lantas seusai aktifitas budidayanya mulai berkembang dan tingkat transaksi dan kuantitas banyak, maka baru bisa mencoba bikin baglog sendiri.
daftar isi [hide ]
1 Cara Budidaya jamur Tiram
1.1 Siapkan Kumbung
1.2 Menyediakan Baglog
1.3 Merawat Baglog
1.4 Cara merawat Jamur Tiram
1.5 Pengendalian Hama
1.6 Panen Budidaya Jamur Tiram
2 Pengertian Jamur Tiram
2.1 Terkait
Cara Budidaya jamur Tiram
Ada beberapa cara budidaya jamur tiram yang bisa kita lalui, terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Menyediakan kumbung
2. Menyediakan baglog
3. Merawat baglog
4. memanen Jamur
Untuk Lebih detailnya silahkan baca penjelasan masing masing cara budidaya jamur tiram tersebut.
Siapkan Kumbung
Kumbung atau orang orang pada umumnya menyebutnya rumah jamur ialah media untuk perawatan baglog serta pertumbuhan jamur. Pada umumnya Kumbung adalah bangunan yang didalamnya terdapat rak-rak sebagai tempat baglog. Lumbung harus mempunyai kemampuan beradaptasi supaya suhu dan kelembaban selalu terjaga.
Baca Juga Contoh Paragraf Argumentasi Beserta Pengertian dan Ciri-ciri
Bahan kumbung sendiri berasal dari kayu atau bambu, dan dinding kumbung pada umumnya berasal dari papan atau gedek dan atapnya berasal dari sirap atau genteng. Ada baiknya jangan memakai atau seng maupun asbes, lantaran atap itu dapat menyebabkan suhu didalam kumbung menjadi panas. Sementara untuk lantainya cukup tanah saja, supaya nantinya bisa menyerap air ketika jamur lagi disiram.
Pada kumbung juga sebaiknya terdapat rak berupa kisi-kisi dan dibuat dengan bertingkat. Rak tersebut berguna untuk menyusun baglog. Rangka rak dibuat dari kawyu atau bambu. Peletakan rak juga harus berjajar antar satu rak dengan rak yang lain dan terpisahkan oleh lorong lorong supaya meringankan kita setelah mengerjakan perawatan.
Adapun ruang antar rak tersebut sebaiknya memiliki Ukuran ketinggian paling kecil adalah 40 cm, selain itu tingkat rak bisa dibuat 2 sampai 3 tingkat.
Ada baiknya raknya tersebut memiliki lebar kira kira 40 cm dan panjang untuk tiap rus rak yaitu 1 meter. Dengan begitu ukuran standar tersebut bisa untuk menampung 70 hingga 80 baglog. Kamu bisa variasikan rak untuk jumlah baglog yang hendak dibudidayakan.
Menyediakan Baglog
Baglog merupakan media tanam tempat menaruh bibit jamur tiram. Bahan pokok untuk membuat baglog yaitu serbuk gergaji, lantaran jamur tiram juga tergolong jamur kayu.
Pada umumnya baglog dibalut dengan plastik yang bentuknya silinder, kemudian salah satu di antara dua ujungnya tersebut dibuatkan lubang. Dengan begitu jamur tiram tersebut akan tumbuh keluar lewat lubang tersebut.
Biasanya mereka para budidaya jamur tiram jika ingin memasuki skala besar, maka akan membuat baglog sendiri. Akan tetapi untuk kita yang masih baru awal awal dan cuma punya modal yang belum mencukupi disarankan supaya membeli baglog dari orang lain, maka kita tinggal fokus saja pada usaha budidaya jamur tiram ini.
Baca Juga Fakta Menarik Tentang Sistem Pendidikan Jepang yang menginspirasi
Merawat Baglog
Untuk menyusun baglog dibagi menjadi dua cara yaitu yang pertama peletakan dengan vertikal yaitu lubang baglog dihadapkan ke atas. Sedangkan untuk peletakan horizontal, lubang baglog dihadapkan ke samping.
Tentunya kedua cara tersebut masing masing terdapat kelemahan dan kelebihannya. Untuk cara pertama yaitu yang horizontal akan tambah aman dari terkena siraman air. Seandainya disiram berlebihan, air tidak bakalan masuk baglog.
Disamping itu, ketika musim panen akan lebih gampang. Akan tetapi ketika menyusunnya akan menghabiskan banyak waktu.
Cara merawat Jamur Tiram
Sebelum kita akan menyusun baglognya, alangkah baiknya kita buka cincin & kertas penutup. Lalu kita biarkan kira kira 5 hari.
Sesudah itu, baru ujung baglog kita potong supaya mempunyai ruang penyimpanan yang lebih luas. Biarkan dalam 3 hari, dan tidak perlu disiram. Kita cukup ke lantainya saja.
Ketika hendak melakukan penyiraman, alangkah baiknya kita memakai spray supaya yang keluar adalah kabut air bukannya tetesan air. Semakin bagus kabutnya maka jamurnya nanti akan tumbuh lebih baik.
Silahkan disiram dalam 2 sampai 3 kali sehari, bergantung pada suhu dan kondisi kelembaban kumbung.
Pengendalian Hama
Tidak sekedar baglog saja yang kita rawat, kita juga harus melakukan berbagai penanganan yang lain seperti pencegahan dan pengendalian hama yang kemungkinan bisa membuat jamur tiram berpenyakit sewaktu waktu.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan hama dan penyakit diantaranya yaitu kondisi lingkungan ataupun dalam tubuh jamur itu sendiri.
Maka dari itu kita harus rajin rajin dan berkala untuk membersihkan tempat budidaya jamur itu sendiri, salah satunya dengan menyemprot dengan formalin ke tempat sekitar kumbung.
Panen Budidaya Jamur Tiram
Ada beberapa indikator yang bisa kita perhatikan ketika hendak memanen jamur tiram, beberapa diantaranya yaitu permukaan jamur sudah ditutupi secara menyeluruh oleh miselium. jamur sudah mekar dan terlihat membesar.
ujung-ujungnya sudah tampak meruncing, tudungnya belum pecah warnanya masih putih berserih.
Baca Juga Bacaan Doa Qunut Bahasa Arab | Arti, Latin, Nazilah, Wirid, Terjemahan
Yang perlu anda perhatikan adalah apabila masa panen sudah melewati setengah hari, warna jamur tiram berubah jadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah.
Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan bertahan lama. Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat sesuai jadwal. Jarak panena pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.
Normalnya sejak 2 minggu semenjak pembukaan baglog, jamur sudah mulai tumbuh dan dapat kita memanennya.
Apabila perawatan dan penanganan sesuai dengan prosedur kita sudah dapat memanennya sebanyak 5 hingga 8 kali. Baglog yang mempunyai berat berkisar 1 kg bisa memproduksi jamur kira kira sampai 0,7-0,8 kg.
Pengertian Jamur Tiram
Jamur tiram atau nama latinnya yaitu Pleurotus ostreatus termasuk dari golongan jamur yang berwarna putih dan merupakan kelompok Basidiomycota. Lantaran terdapat tajuk di jamur dan menyerupai kulit tiram maka jamur tersebut kemudian dinamakan jamur tiram.
Beberapa ciri dari jamur ini yaitu pada bentuknya yang setengah lingkaran, dan biasanya habitat atau tempat tumbuh jamur ini terdapat pada di batang kayu yang telah melapuk. Makanya selain dinamakan jamur tiram, biasanya orang juga menyebutnya jamur kayu.
Bagi kita yang tinggal di Indonesia amat diuntungkan akan iklimnya yang cocok bagi tumbuhnya jamur tiram. Tentunya keuntungan tersebut sangat pas bagi kita yang ingin memiliki bisnis budidaya jamur tiram.
Sebenarnya budidaya jamur tiram ini termasuk mudah, bagian yang tersulit yaitu pada pembuatan baglognya (media tanam jamur) yang berguna untuk wadah jamur tersebut.
Tentunya kita tidak perlu repot repot untuk bikin baglog sendiri, kita tinggal membeli ke orang lain supaya dibuatkan baglog yang sesuai dengan keinginan dan keperluan kita.
Baru kedepannya jika usaha sudah berjalan dan bisa diperbesar skalanya, kita bisa bikin sendiri.
Sekian tentang artikel cara budidaya jamur tiram, semoga bermanfaat bagi anda yang akan menjalankan bisnis tersebut.

Cara peraktis budidaya jamur merang dan jamur kancing untuk pemula

Cara Praktis Budidaya Jamur Merang
1. Pembuatan Rumah Untuk Jamur
(Kumbung)
Kumbung bisa di buat dari rangka besi serta
dinding plastik, rangka bambu dinding serta atap
plastik, rangka bambu dinding daun nipah serta
atap plastik, maupun bangunan batu permanen.
Ukuran kumbung yang ideal yaitu 6 m x 4 m
dengan tinggi 2, 5 m. Di dataran medium untuk
menjaga suhu kumbung supaya terus panas,
dinding kumbung dilapis dengan styrofoam.
Kumbung terbagi dalam dua baris rack bedengan
dari kawat atau mungkin bambu dengan rangka
besi/ bambu /kayu. Tiap-tiap baris terbagi dalam
3-5 tingkat rack bedengan. Kumbung dilengkapi
dengan jendela atau mungkin electric blower
untuk aliran udara, lampu (50 foot candle) yang
bisa dipindah-pindah atau mungkin dicabut
apabila tengah dikerjakan pasteurisasi serta
dipasang waktu pembentukan badan buah.
Lampu TL daylight (neon) 60 watt sejumlah dua
buah serta dua buah pemanas (heater) dipakai
untuk melindungi suhu ruang 32oC ±2oC.
2. Fermentasi Untuk Media Tumbuh
Media tumbuh yang dipakai berbentuk kombinasi
limbah kapas serta jerami dengan perbandingan
2 : 1 atau mungkin 1 : 1, serta 3-4% kapur
pertanian. Bahan ini digabung rata, serta di
rendam di air sepanjang 2-3 jam atau mungkin
24 jam, lalu diperas serta ditumpukkan pada
ruang dengan dasaran lantai/semen membuat
timbunan dengan ukuran 1, 5×1, 5×1, 5 m3.
Lalu timbunan ini ditutup dengan selubung
plastik serta dilewatkan alami fermentasi
sepanjang 2-4 hari.
Jika cuma memakai kompos jerami untuk media
tumbuh, jerami itu di rendam serta di beri kapur
pertanian 1% serta Urea 1%, lalu difermentasi
sepanjang 6 hari. Tiap-tiap hari timbunan jerami
mesti di balik. Sebelum saat ditempatkan dalam
rak-rak bedengan, kompos jerami ini ditambah
dedak 10%, superfosfat 1% serta kapur pertanian
1%. Kompos jerami ini bisa dipakai lewat cara di
beri susunan kapas atau mungkin eceng gondok
kering yang sudah di rendam serta difermentasi
pada saat bikin susunan media tumbuh dalam
rak-rak bedengan.
3. Pembuatan Pembangkit Uap
Pembangkit uap bisa dikerjakan dengan memakai
2 buah tangki (200 l) yang disambung dengan
pipa bambu serta paralon ke kumbung. Tangki
diisi air ditempatkan lewat cara dibaringkan
diatas tungku diluar kumbung, lalu disambung
dengan pipa bambu (yang menempel pada
tangki) serta pipa paralon yang tidak tipis ke
kumbung. Didalam kumbung, pipa ini berlubang
lubang untuk keluarkan uap air panas yang
datang dari air dalam tangki yang dididihkan.
Ukuran pipa paralon yaitu 2-3 cm. Pipa paralon
ditempatkan diatas lantai kumbung ditengah-
tengah ruang, serta tiap-tiap meternya di beri
lubang 8 buah untuk keluarkan uap panas.
4. Pengisian Media serta Pasteurisasi
Sesudah fermentasi media sepanjang 2-4 hari,
bahan kompos dimasukkan ke bagian rak-rak
bedengan setinggi 15-20 cm. Lalu uap panas
dimasukkan ke kumbung lewat pipa untuk
meraih temperatur 70oC sepanjang 2-4 jam.
Sesudah pasteurisasi, biarlah udara-udara segar
untuk masuk hingga temperatur turun sampai
meraih 30-50oC. Penurunan temperatur
menghabiskan waktu ± 24 jam.
Sesudah temperatur turun jadi 30-35oC, 8-12
jam lalu bedengan dalam rak-rak siap untuk
ditanami bibit. Bibit yang dibutuhkan 1-6% dari
berat basah media, bergantung pada strain bibit.
Bibit yang dipakai telah terlebih dulu dipisahkan
hingga tak berbentuk gumpalan lagi. Bibit itu
disebarkan pada semua permukaan kompos.
Untuk rack bedengan dengan panjang 3 mtr.
serta lebar 1 mtr. diperlukan 4-6 botol bibit
berkapasitas 500 ml. Sesudah bibit ditempatkan,
tutup jendela serta pintu sepanjang 3 hari.
Upayakan supaya temperatur dalam ruang
dipertahankan untuk berikan peluang miselium
tumbuh serta berpenetrasi ke semua kompos
media tumbuh. Besar temperatur amat
bergantung pada strain jamur yang dipakai.
Tetapi biasanya jamur yang ada di Indonesia
tumbuh baik pada temperatur 30-35oC.
Selubung plastik bisa dipakai untuk menambah
temperatur.
Delapan hari sesudah bibit ditempatkan,
upayakan supaya sinar masuk ke kumbung untuk
mempercepat pembentukan primodia jamur.
Selekasnya sesudah primodia terbentuk, aliran
hawa fresh amat dibutuhkan untuk mempercepat
perubahan badan buah jamur.
5. Pengairan serta penyiraman
Semprotkan air dengan sprayer pada permukaan
rack bedengan. Campur Urea pada air yang
disemprotkan (2-3 sendok makan Urea dalam 20
liter air), serta penyemprotan dikerjakan apabila
bedengan kering.
6. Proses Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dibutuhkan yaitu melindungi
suhu serta kelembapan. Upayakan suhu dapat
meraih 30-35oC, sedang kelembapan sekitar
80-90%. Selainnya jamur-jamur liar, terlebih type
Coprinus mesti dibuang.
Save
7. Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT)
Pengedalian OPT dikerjakan dengan cara preventif
yakni melindungi kebersihan kumbung dengan
beberapa langkah sebagai berikut :
Hawa masuk serta keluar baiknya tersaring.
Pakai keset (foam) yang tiap-tiap hari dibasahi
dengan 2% karbol atau mungkin 2% kloroks.
Bersihkan kumbung dari kotoran atau mungkin
sisa-sisa merang. Sterilisasi dengan
penyemprotan larutan formalin 2%.
Membersihkan tangan serta kaki dan memakai
baju bersih.
Jauhi keluar masuk kumbung terus-terusan.
Buang kompos atau mungkin bibit yang sudah
jatuh ke tanah, kotoran, media tercemar, serta
Coprinus dalam kantung tertutup.
Petik sesegera barangkali jamur yang
payungnya telah berkembang serta letakkan di
keranjang yang bersih dan disimpan ditempat
tertutup.
Cermati kebersihan waktu menyiram, memanen
serta bersihkan gulma dari jamur.
8. Panen serta Pascapanen
Jamur pertama tampak kurun waktu 15–25 hari
sesudah bibit ditempatkan. Jamur merang tak
boleh dibiarkan hingga mencapai ukuran
maksimumnya, namun mesti dipanen sebelum
atau tepat sesudah selaput sobek. Waktu panen,
jamur diangkat serta dipelintir dengan hati-hati
hingga jamur yang tumbuh di sampingnya tak
rusak. Panen dikerjakan sepanjang 20–30 hari,
dengan interval dua hari sekali. Produktivitas
jamur dinyatakan dalam nilai BER, yakni
persentase keseluruhan produksi pada berat
media substrat. Nilai BER jamur merang dapat
meraih 29, 54% berarti keseluruhan produksi
jamur yaitu 13, 5 kg untuk tiap-tiap 45, 7 kg
jerami kering.
Umur simpan jamur merang amat singkat.
Langkah untuk perpanjang daya taruh yaitu
sebagai berikut :
1. Dibungkus dengan kain batis (cheese cloth)
lalu disimpan dalam refrigerator pada suhu
15°C.
2. Dikemas dalam styrofoam chest dengan
letakkan es pada basic styrofoam.
3. Dikemas dalam wadah datar yang dialasi
daun pisang.
4. Tak hanya dikonsumsi fresh jamur pun bisa
di proses jadi bentuk kering, kalengan,
asinan serta pasta.
Itulah Cara Praktis Budidaya Jamur Merang di
Rumah, semoga dapat memberikan inspirasi

11 manfaatnya jamur merang dan jamur kancing untuk kesehatan

11 Manfaat Jamur Merang untuk Kesehatan
Manusia
Advertisement
Apakah Anda pernah tahu jamur merang? Banyak
jenis jamur yang kita kenal, jamur shitake, jamur
merang, jamur tiram, dll. Jamur bisa
dimanfaatkan untuk bahan masakan. Banyak
manfaat dari jamur salah satunya jamur merang,
harga murah dengan banyak manfaat. Jamur
sering digunakan untuk pengganti daging para
vegetarian. Dalam ulasan ini kita akan memahami
lebih dalam tentang manfaat jamur dari jenis
jamur merang.
Kandungan Gizi Jamur merang
Jamur merang ini memiliki kandungan gizi yang
sangat baik. Sering di rekomendasikan untuk
menjadi menu makanan pada saat diet. Berikut
ini kandungan per 100 gramnya dari jamur
merang.
Protein
5.94 %
karbohidrat
0,59 %
lemak
0,17 %
abu
1,14 %
serat
1,56 %
besi
1,9 mg
fosfor
17 mg
vitamin B-1
0,15 mg
vitamin B-2
0,75 mg
vitamin C
12,40 mg
Mineral tambahan
asam folat, kalium dan tembaga.
Dengan kandungan yang sangat kompleks
tersebut membuat jamur merang ini menjadi
salah satu bahan menu makanan sehat yang baik
bagi tubuh. Beberapa manfaat jamur merang
bagi kesehatan antara lain:
1. Mengandung kolesterol rendah
Jamur merang mengandung banyak protein,
tidak mengandung lemak jahat, dan kandungan
karbohidrat yang rendah. Selain itu kandungan
serat dan enzim pada jamur membantu
melancarkan seistem pencernaan. Ditunjang
dengan protein yang sehat, maka kandungan
protein yang tinggi tersebut dapat membakar
kolestrol di dalam sistem pencernaan.
2. Baik bagi penderita diabetes
Jamur mengandung insulin alami yang baik
untuk penderita diabetes, jamur yang rendah
lemak dan karbohidrat. Manfaat jamur merang
baik untuk fungsi hati, pankreas dan kelenjar
endokrinal lainnya sehingga dapat meningkatkan
pembentukan insulin dengan jumlah yang tepat.
Kandungan antibiotik pada jamur baik
menghindari infeksi akibat luka diabetes.
3. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Jamur merang membantu menghindari
pertumbuhan sel kanker pada payudara dan
kanker prostat. Jamur mengandung beta-glukan
dan asam linoleat terkonjugasi memiliki efek
karsinogenik. Asam linoleat membantu
menurunkan efek hormon estrogen. Kandungan
hormon estrogen terlalu tinggi dapat
meningkatkan resiko kanker payudara. Beta-
glukan akan menghambat pertumbuhan sel
kanker pada kanker prostat. Kandungan selenium
pada jamur efektif menghambat sel kanker.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh
Jamur mengandung ergothioneine yaitu
antioksidan yang kuat dalam jamur dan efektif
untuk melindungi tubuh dari radikal bebas.
Kandungan ini akan menghambat infeksi jamur,
mikroba dll. Dapat membantu menyembuhkan
borok atau luka berbisul. Kandungan yang baik
seperti vitamin A, B kompleks dan C yang
terdapat dalam jamur bermanfaat bagi daya
tahan tubuh.
5. Baik untuk diet
Manfaat Jamur merang bagi manusia tidak
mengandung lemak yang baik untuk program
diet, sehingga kandungan protein dalam
makanan akan dimanfaat untuk membakar
lemak. Serat yang banyak baik untuk
pencernaan.
6. Baik untuk Masa Pertumbuhan
Kandungan protein jamur cukup tinggi. Protein
digunakan untuk pertumbuhan. Dibandingkan
dengan putih telur, jamur merang tidak
mengandung lemak apalagi kolestrol sehingga
baik untuk menurunkan kolesterol. Konsumsi
jamur merang di masa pertumbuhan akan
membantu proses pertumbuhan secara
maksimal.
7. Memperkuat tulang
Jamur mengandung kalsium yang tinggi. Selain
kalsium juga ada vitamin D yang bahkan jamur
merang ini memiliki kandungan vitamin D
terbesar kedua setelah cod liver oil. Oleh sebab
itu, kandungan kalsiun dan vitamin D yang tinggi
tersebut sangat baik untuk kesehatan tulang kita.
8. Mencegah Anemia
Kita membutuhkan zat besi untuk bahan
pembuatan darah kita. Kekurangan zat besi akan
menyebabkan kita kekurangan darah atau
istilahnya adalah penyakit anemia. Manfaat jamur
merang memiliki kandungan zat besi yang cukup
untuk membantu kita terhindar dari resiko
anemia.
9. Baik untuk kesehatan jantung
Jamur merang memiliki kandungan mineral
tambahan yang tinggi, salah satunya adalah
kalium dan tembaga. Kita tahu bahwa tembaga
memiliki sifat anti bakteri yang menjaga organ
dalam kita terhindar dari serangan bakteri
penyakit. Ditunjang dengan kalium yang tinggi
yang ini sangat baik untuk menjaga fungsi
pembuluh darah kita. Akibatnya jantung kita
akan terjaga fungsi dengan baik.
10. Mengatasi radikal bebas
Selain flavonoid yang dikenal baik untuk
mengatasi radikal bebas, selenium pun juga
sama. Selenium yang ada di dalam kandungan
jamur merang membantu kita untuk mengatasi
radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas yang
masuk seperti dari asap polusi, alkohol, makanan
dengan lemak jahat, dan radiasi elektrmagnetik
bisa menyebabkan penyakit serius.
11. Baik untuk para vegetarian
Jamur merang sangat baik untuk digunakan oleh
para vegetarian yang tetap ingin mendapatkan
kandungan seperti protein hewani. Perlu kita
ketahui bahwa manfaat jamur merang memiliki
kandungan protein yang setara dengan protein
hewani. Sehingga sangat cocok bagi para
vegetarian yang menghindari konsumsi makanan
hewani.
Cara Konsumsi Jamur Merang
Mengenal Tanaman Jamur Merang
Untuk mengolah jamur, pilihlah secara teliti jamur
yang segar dan jangan sampai salah memilih
jamur, karena jamur ada yang mengandung
racun. Jamur memiliki bentuk dan bau yang
hampir mirip jadi pilihlah dengan hati-hati.
Untuk jamur merang, sebelum dimasak
bersihkan dari kotoran dan cuci.
Lalu direbus dengan air mendidih sekitar 5
menit.
Setelah keluar buih dan air kecoklatan serta
berbau khas, buang airnya.
Bilas jamur dengan air dingin 2-3 kali. Lalu
tiriskan.
Masak segera jamur jangan disimpan lama
karena jamur akan layu dan busuk. Masak
hingga matang.
Demikianlah manfaat jamur merang yang perlu
kita ketahui. Jamur pun bisa dimasak dalam
berbagai jensi makanan. Baik digoreng atau
direbus. Dipadupadankan dengan berbaga
sayuran pun tetap enak. Oleh sebab itu, tidak ada
salahnya Anda mencoba menu baru dengan
memasukkan bahan jamur merang ke dalamnya.

Media jamur merang dan jamur kancing

Keistimewaan Jamur
Kardus
Jamur kardus. Mungkin nama ini masih
asing di telinga kita. Jamur kardus
sebenarnya adalah jamur merang yang
ditanam dengan media dari olahan kardus.
Sebenarnya, jamur merang dapat ditanam
dengan media lainnya, seperti jerami,
kompos, eceng gondok, alang-alang, daun
pisang kering, ampas tebu, ampas aren,
sisa tanaman kedelai, dan kertas puntung
rokok. Namun, jamur merang dari media
kardus ini ternyata memiliki keistimewaan
tersendiri dibanding jamur merang yang
ditanam di media lain. Di antaranya adalah:
a. Lebih Kenyal
Beberapa konsumen memang mengaku
jamur merang yang dihasilkan dari media
kardus berbeda dengan jamur lainnya. Soal
rasa memang relatif, tergantung cara
pengolahan dan bumbu yang digunakan.
Namun, soal kekenyalan sepertinya
memang tidak diragukan lagi.
b. Warna Lebih Putih
Warna jamur merang dari media kardus
memang lebih putih, berbeda dengan
warna jamur yang ditanam di media jerami
yang cenderung kecokelatan. Warna ini
memang tidak memengaruhi rasa secara
langsung, tetapi setidaknya jamur yang
berwarna putih terlihat lebih segar dan
menarik jika dihidangkan, baik dalam
bentuk basah maupun kering. Selain itu,
jamur masih terlihat segar walaupun sudah
dipanen lebih dari sehari.
c. Aromanya Wangi
Keunggulan jamur kardus lainnya adalah
baunya lebih wangi dan tidak apek
sehingga bisa langsung diolah. Hal ini
dipengaruhi oleh tambahan kacang buncis,
kangkung, bonggol pisang, dan bekatul
pada media. Campuran media inilah yang
membuat aroma jamur menjadi khas dan
sangat berbeda dengan jamur dengan
media jerami. Memang sebelumnya banyak
orang yang mengeluhkan jamur merang
yang menggunakan media tanam jerami
karena biasanya berbau apek. Reaksi kimia
pada jerami yang menjadi penyebabnya.
Karena itu, biasanya orang merebus dahulu
dan membuang air rebusannya untuk
menghilangkan bau apeknya.
BUDI DAYA JAMUR MERANG
DENGAN KARDUS
CIREBON : Meski usianya sudah mencapai 62
tahun namun Enjo Suharjo masih terlihat
energik saat bercerita tentang usahanya
merinstis pembuatan jamur kardus.
Disebut demikian karena jamur merang
(Volvarielle volvaceae) tersebut
dibudidayakan pada median kertas kardus.
Titik-titik putih bakal jamur merang
nampak pada median jamur yang tertata
rapi pada rak-rak yang terbuat dari kayu
dan bambu dalam kumbung (rumah
berdinding anyaman bambu berukuran 4x4
m) di lahan tidur milik instansi militer di
Kota Cirebon. Ada lima kumbung yang
berjajar rapi dan dua kumbung kecil
sebagai tempat belajar bagi siswa ataupun
masyarakat membudidayakan jamur kardus
ciptaannya.
Jamur kardus ternyata cocok tumbuh di
Cirebon yang memiliki suhu panas. Jamur
ini tumbuh optimal pada suhu 28 hingga 32
derajat Celsius. Meski demikian untuk
mengatur pada keadaan suhu yang
diperlukan rak-rak tempat median jamur
tersebut ditutupi plastik bening dan
suhunya dikontrol dengan thermometer.
Dia mengatakan jamur kardus bukanlah
teknologi baru. Pada 1985, ketika masih
berdinas sebagai penyuluh pertanian, Enjo
menemukan sekelompok petani di
Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon,
telah membudidayakan komoditas ini.
Namun mereka tidak menggunakan media
kardus, melainkan kertas bekas puntung
rokok. Dia lalu mencoba merubah media
jamur dengan kertas kardus dan berhasil.
Sayangnya, seiring dengan perjalanan
waktu, usaha petani di Losari ini tidak
bertahan. Padahal, menurut Enjo, usaha ini
menjanjikan keuntungan. Dengan masa
panen tiga minggu untuk satu kali
pembuatan media, keuntungan bisa dipetik
sejak awal minggu ketiga.
Dalam perhitungannya dari satu paket
media dalam satu kumbung memerlukan
sekitar 1 kwintal median kardus yang sudah
dicampur dengan bekatul dan kapur. Paket
tersebut menghasilkan minimal 50kg-60 kg
jamur per bulan. Bahkan jika perlakuan
petani bagus dalam 1 kwintal media jamur
bisa menghasilkan lebih dari 1 kuintal
jamur. Setiap bulan paket media jamur
harus diganti dengan yang baru agar
produksi jamur maksimal.
“Pesarnya tidak sulit. Saya sendiri setiap
minggu menyuplai sebuah rumah makan di
Cirebon antara 15kg-20kg. Belum lagi pasar
tradisional di Cirebon juga menerima jamur
merang,” kata dia.
Harga jamur dari tahun ketahun selalu
naik , pada 2001 saat merintis jamur kardus
harganya hanya Rp6.000 per kg namun
sekarang bisa mencapai Rp15.000 ditingkat
petani dan Rp18.000-Rp20.000 per kg
ditingkat pengecer. Jadi bisa dihitiung
omset setiap bulan yang bisa diperoleh
petani jamur.
Enjo mengatakan dari survei yang
dilakukan kebutuhan jamur merang di
pasar tradisional di Cirebon mencapai 2-3
kuintal perhari. Jumlah itu belum bisa
dipenuhi oleh para petani jamur yang ada
di Cirebon.

Budidaya jamur merang dan jamur kancing untuk pemula

Siapa yang tak kenal jamur merang, jamur yang
merupakan salah satu jamur konsumsi yang
dikenal dan di sukai masyarakat ini cukup banyak
dibudidayakan oleh petani. Jamur yang memiliki
nama latin Volvariella volvacea tumbuh secara
alami di media merang atau jerami sisa hasil
panen padi. Itulah sebabnya jamur jenis ini
dinamakan jamur merang. Namun seiring dengan
perkembangan ilmu dan pengetahuan,
belakangan banyak petani yang menggunakan
tehnik baru dalam membudidayakan jamur
merang yaitu dengan media tanam dari kardus.
Memanfaatkan kardus bekas menjadi media
tanam jamur merang menjadi alternatif bisnis
jamur yang dilipih beberapa orang karena jamur
merang yang dihasilkan ternyata lebih bagus dan
lebih berkualitas. Dengan tehnik media tanam
yang baru ini warna jamur merang terlihat lebih
putih, baunya lebih wangi dan kekenyalannya
terasa lebih padat. Hal tersebut agak berbeda
dengan jamur yang dikembangkan melalui media
merang atau jerami, yang cenderung
menghasilkan warna kecokelatan dan berbau
agak langu.
Jika Anda berpikir apakah bisa menggunakan
media tanam kardus? Justru penggunaan kardus
tersebut cukup logis mengingat bahan dasar
kardus mirip dengan kandungan yang terdapat
dalam merang atau jerami yaitu selulosa.
Kandungan tersebut sebenarnya juga terdapat di
dalam jaringan yang membentuk pohon,
kemudian kertas-kertas yang sering kita gunakan
pun mengandung selulosa karena terbuat dari
serat pohon.
Budidaya jamur merang melalui media tanam
kardus, akhirnya terkenal dengan sebutan jamur
kardus. Hasil dari pengembangan tehnik baru ini
ternyata mempengaruhi hasil panen. Selain
warna dan kualitas yang lebih bagus, kekenyalan
dari jamur tersebut secara otomatis akan
mempengaruhi berat jamur secara keseluruhan.
Bahkan beberapa petani ada yang mampu
memetik panen dalam waktu relatif lebih cepat,
yaitu rata-rata hanya membutuhkan waktu
sekitar 2 minggu.
Dalam membudidayakan jamur merang dengan
media tanam kardus ini, proses pembuatannya
tidak jauh berbeda dengan proses budidaya
jamur merang seperti biasa. Hanya saja yang
membedakan adalah media tanamnya. Dalam
proses tersebut dibutuhkan kardus tebal
berwarna cokelat yang umumnya dipakai untuk
membungkus mie, ataupun minuman instan.
Kemudian untuk penyediaan kumbung
dibutuhkan ukuran standar 4 x 6 meter persegi
dan inggi sekitar 3,5 meter. Kumbung dilapisi
plastic polyetilin, sedangkan rangka dinding
bagian luar bisa dibuat dari tembok, bambu
anyaman ataupun bahan lainnya.
Berikut adalah cara budidaya jamur merang
dengan media tanam kardus:
Dalam pembuatan media, kardus yang telah
disiapkan dirobek atau di potong menjadi bagian
yang kecil-kecil, kemudian rendam atau campur
dengan bahan lainnya seperti kapur dan dedak
(makanan hewan). Bisa juga ditambahkan
dengan bahan alami lainnya, seperi bekatul atau
tanaman sayuran. Sebaiknya hindari
penggunaan pupuk kimia karena akan
merugikan konsumen.
Setelah tercampur, masukkan atau pindahkan
media tanam ini ke atas barisan rak di dalam
kumbung. Diamkan campuran media ini selama
sekitar 5 – 10 hari.
Setelah itu lakukan pasteurisasi atau sterilisasi
untuk membunuh bakteri di sekitar kumbun.
Saat hal dilakukan bersihkan juga lantai
kumbung agar bersih. Kemudian diamkan sehari
sebelum ditanam.
Saat penanaman, taburkan bibit jamur secara
merata di atas media olahan kardua. Lakukan
penanaman saat sore hari untuk menghindari
efek panas.
Kemudian perhatikan proses pertumbuhan bibit.
Biasanya dalam waktu 3 hari sudah akan mulai
tumbuh jamur. Setelah itu lakukan penyiraman
setiap 3 hari sekali secara merata.
Dan setelah serangkaian proses diatas, jamur
kardus ini akan siap panen dalam waktu 1 hingga
2 minggu dari sejak penanaman. Jamur yang
dihasilkan nantinya akan berwarna putih dengan
bercak pada sebagian tempatnya. Begitu juga
baunya yang terasa lebih harum. Panen
sebaiknya dilakukan terhadap jamur merang
yang bentuknya telah bulat rata seperti telur.
Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat
bagi Anda. Bagaimana apakah Anda berminat
untuk ikut mengembangkan budidaya jamur
merang dengan tehnik baru ini ? Selamat
mencoba dan salam sukses.

Cara membuat bibit jamur merang dan jamur kancing yang mudah

Cara Membuat Bibit Jamur Merang Dengan
Mudah
posted Oct 13, 2009, 12:54 AM by Grahito Trans
Indonesia [ updated May 28, 2011, 2:13 AM ]
Bagaimanakah cara mendapatkan bibit jamur
merang yang unggul? Ikutilah tips
membudidayakan jamur merang, mulai dari
pembibitan sampai siap panen berikut ini.
Namun, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih
dulu apa itu jamur merang.
Jamur merang (Volvariella volvacea) adalah salah
satu jamur yang paling banyak dikonsumsi
mayarakat. Tubuh buahnya yang masih muda
dan tudungnya yang belum berkembang. Terasa
lezat dan gurih bila sudah diolah menjadi
berbagai makanan, seperti mi ayam jamur, cah
jamur, capcay, pepes jamur, dan sup jamur.
Kandungan protein jamur ini cukup tinggi, dalam
100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr
protein, 51 mg kalsium, dan 223 mg fosfor,
dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr. Tak
heran bila kebutuhan akan jamur merang
meningkat terus setiap tahunnya. Hal ini
mendorong banyaknya orang yang ingin
membudidayakan jamur merang ini.
Tidak sulit sebenarnya untuk
membudidayakannya, namun seperti yang sering
dikeluhkan para petani jamur merang, salah satu
penyebab kurang berkembangnya budidaya
jamur ini adalah kualitas bibit jamur merang yang
rendah, sehingga produktivitas yang dihasilkan
juga rendah.
Masa Persiapan
Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom,
hidup dan mampu bertahan pada suhu yang
relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu
optimum pada 35 °C. Oleh karenanya sebelum
pembudidayaan jamur merang dilakukan,
sebaiknya siapkan terlebih dahulu hal-hal berikut
ini.
Siapkan rumah kaca/ kumbung tempat bibit
jamur merang berkembang biak dengan ukuran
sekitar 5×12 m/ kumbung.Pastikan tempat
pembudidayaan merang dekat dengan bahan
baku, seperti merang atau jerami.Tempat
pembibitan harus jauh dari pemukiman
warga.Memiliki sumber air yang bagus, bersih
dan lancar.Siapakan terlebih dahulu media tanam
berupa kompos yang didapat dari campuran
jerami padi, abu sekam, sekam padi yang
dicampur dengan air kapur.
Bila proses persiapan sudah dilakukan, maka
langkah selanjutnya adalah proses pembibitan.
Masa Pembibitan
Pada masa pembibitan terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan, di antaranya sebagai
berikut.
Kumpulkan jamur payung di peranian.Irislah
jamur, masukkan payungnya ke dalam
wadah.Siram dengan menggunakan air
hangat.Masukkan sekam dan abunya ke dalam
wadah berisi irisan jamur tadi.Masukkan air
secukupnya lalu diaduk, biarkan selama 2-4
hari.Bila terlihat benang-benang putih , berarti
pembibitan berhasil dan siap dibibitkan ke dalam
kumbung.
Selanjutnya adalah proses penanaman bibit jamur
merang ke dalam kumbung
Masa Penanaman
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu
dilakukan jika pembudidayaan jamur ini sudah
memasuki masa tanam.
Letakkan media tanam yang sudah disiapkan
sebelumnya ke dalam rak-rak bedengan di dalam
kumbung. Setelah itu dipasteurisasi agar
steril.Biarkan udara segar masuk untuk
menurunkan suhu hingga mencapai 32-35
derajat celcius. Bibit yang sudah jadi tadi lalu
ditebarkan di media tanam, tutup selama tiga
hari. Pastikan suhu dalam kisaran 32-38 derajat
celcius.Jagalah kelembapan media tanam dengan
menyiramkan air yang telah dicampur sedikit
urea, jangan sampai media tanam kering.Pada
hari ke 8-12 jamur merang sudah siap dipanen.
Ciri jamur merang yang bagus adalah kuncupnya
belum mekar, masih berbentuk bulat dengan
warna putih kecoklatan.
Ciri jamur merang yang bagus adalah kuncupnya
belum mekar, masih berbentuk bulat dengan
warna putih kecoklatan.
Bagaimana, Anda tertarik untuk
membudidayakan jamur merang? Selamat
mencoba!

Cara peraktis budidaya jamur merang dirumah

Pada postingan yang lalu
sipendik telah mengulas tentang Trik Sukses
Budidaya Jamur Tiram, pada kesempatan kali ini
kami akan mengulas tentang Cara Praktis
Budidaya Jamur Merang di Rumah. Perbedaan
jamur tiram dan jamur merang ialah jamur
merang lebih cocok di tanam di daerah dataran
rendah dengan suhu udara yang lebih tinggi,
sebaliknya dengan jamur tiram cocok ditanam di
daerah beriklim sejuk. Selain itu harga per kg
jamur merang lebih tinggi dibanding jamur tiram
putih dan untuk permintaan pasar masih cukup
tinggi.
Jamur merang (Vorvariella volvacea) merupakan
satu diantara model jamur yang banyak
diupayakan oleh petani di dataran rendah. Jamur
merang bisa tumbuh pada media yang terhitung
limbah, terlebih limbah pertanian. Tak hanya
pada kompos merang, jamur merang pun bisa
tumbuh pada media kompos lain. Kandungan
protein jamur merang lebih tinggi di banding
sayuran lain. Jamur merang memiliki kandungan
riboflavin, tiamin, asam nikotin, kalsium serta
fosfor yang cukup tinggi, sedang kadungan kalori
serta kolesterolnya rendah hingga bisa berperan
juga sebagai makanan pelangsing.
Cara Praktis Budidaya Jamur Merang
1. Pembuatan Rumah Untuk Jamur
(Kumbung)
Kumbung bisa di buat dari rangka besi serta
dinding plastik, rangka bambu dinding serta atap
plastik, rangka bambu dinding daun nipah serta
atap plastik, maupun bangunan batu permanen.
Ukuran kumbung yang ideal yaitu 6 m x 4 m
dengan tinggi 2, 5 m. Di dataran medium untuk
menjaga suhu kumbung supaya terus panas,
dinding kumbung dilapis dengan styrofoam.
Kumbung terbagi dalam dua baris rack bedengan
dari kawat atau mungkin bambu dengan rangka
besi/ bambu /kayu. Tiap-tiap baris terbagi dalam
3-5 tingkat rack bedengan. Kumbung dilengkapi
dengan jendela atau mungkin electric blower
untuk aliran udara, lampu (50 foot candle) yang
bisa dipindah-pindah atau mungkin dicabut
apabila tengah dikerjakan pasteurisasi serta
dipasang waktu pembentukan badan buah.
Lampu TL daylight (neon) 60 watt sejumlah dua
buah serta dua buah pemanas (heater) dipakai
untuk melindungi suhu ruang 32oC ±2oC.
2. Fermentasi Untuk Media Tumbuh
Media tumbuh yang dipakai berbentuk kombinasi
limbah kapas serta jerami dengan perbandingan
2 : 1 atau mungkin 1 : 1, serta 3-4% kapur
pertanian. Bahan ini digabung rata, serta di
rendam di air sepanjang 2-3 jam atau mungkin
24 jam, lalu diperas serta ditumpukkan pada
ruang dengan dasaran lantai/semen membuat
timbunan dengan ukuran 1, 5×1, 5×1, 5 m3.
Lalu timbunan ini ditutup dengan selubung
plastik serta dilewatkan alami fermentasi
sepanjang 2-4 hari.
Jika cuma memakai kompos jerami untuk media
tumbuh, jerami itu di rendam serta di beri kapur
pertanian 1% serta Urea 1%, lalu difermentasi
sepanjang 6 hari. Tiap-tiap hari timbunan jerami
mesti di balik. Sebelum saat ditempatkan dalam
rak-rak bedengan, kompos jerami ini ditambah
dedak 10%, superfosfat 1% serta kapur pertanian
1%. Kompos jerami ini bisa dipakai lewat cara di
beri susunan kapas atau mungkin eceng gondok
kering yang sudah di rendam serta difermentasi
pada saat bikin susunan media tumbuh dalam
rak-rak bedengan.
3. Pembuatan Pembangkit Uap
Pembangkit uap bisa dikerjakan dengan memakai
2 buah tangki (200 l) yang disambung dengan
pipa bambu serta paralon ke kumbung. Tangki
diisi air ditempatkan lewat cara dibaringkan
diatas tungku diluar kumbung, lalu disambung
dengan pipa bambu (yang menempel pada
tangki) serta pipa paralon yang tidak tipis ke
kumbung. Didalam kumbung, pipa ini berlubang
lubang untuk keluarkan uap air panas yang
datang dari air dalam tangki yang dididihkan.
Ukuran pipa paralon yaitu 2-3 cm. Pipa paralon
ditempatkan diatas lantai kumbung ditengah-
tengah ruang, serta tiap-tiap meternya di beri
lubang 8 buah untuk keluarkan uap panas.
4. Pengisian Media serta Pasteurisasi
Sesudah fermentasi media sepanjang 2-4 hari,
bahan kompos dimasukkan ke bagian rak-rak
bedengan setinggi 15-20 cm. Lalu uap panas
dimasukkan ke kumbung lewat pipa untuk
meraih temperatur 70oC sepanjang 2-4 jam.
Sesudah pasteurisasi, biarlah udara-udara segar
untuk masuk hingga temperatur turun sampai
meraih 30-50oC. Penurunan temperatur
menghabiskan waktu ± 24 jam.
Sesudah temperatur turun jadi 30-35oC, 8-12
jam lalu bedengan dalam rak-rak siap untuk
ditanami bibit. Bibit yang dibutuhkan 1-6% dari
berat basah media, bergantung pada strain bibit.
Bibit yang dipakai telah terlebih dulu dipisahkan
hingga tak berbentuk gumpalan lagi. Bibit itu
disebarkan pada semua permukaan kompos.
Untuk rack bedengan dengan panjang 3 mtr.
serta lebar 1 mtr. diperlukan 4-6 botol bibit
berkapasitas 500 ml. Sesudah bibit ditempatkan,
tutup jendela serta pintu sepanjang 3 hari.
Upayakan supaya temperatur dalam ruang
dipertahankan untuk berikan peluang miselium
tumbuh serta berpenetrasi ke semua kompos
media tumbuh. Besar temperatur amat
bergantung pada strain jamur yang dipakai.
Tetapi biasanya jamur yang ada di Indonesia
tumbuh baik pada temperatur 30-35oC.
Selubung plastik bisa dipakai untuk menambah
temperatur.
Delapan hari sesudah bibit ditempatkan,
upayakan supaya sinar masuk ke kumbung untuk
mempercepat pembentukan primodia jamur.
Selekasnya sesudah primodia terbentuk, aliran
hawa fresh amat dibutuhkan untuk mempercepat
perubahan badan buah jamur.
5. Pengairan serta penyiraman
Semprotkan air dengan sprayer pada permukaan
rack bedengan. Campur Urea pada air yang
disemprotkan (2-3 sendok makan Urea dalam 20
liter air), serta penyemprotan dikerjakan apabila
bedengan kering.
6. Proses Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dibutuhkan yaitu melindungi
suhu serta kelembapan. Upayakan suhu dapat
meraih 30-35oC, sedang kelembapan sekitar
80-90%. Selainnya jamur-jamur liar, terlebih type
Coprinus mesti dibuang.
Save
7. Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT)
Pengedalian OPT dikerjakan dengan cara preventif
yakni melindungi kebersihan kumbung dengan
beberapa langkah sebagai berikut :
Hawa masuk serta keluar baiknya tersaring.
Pakai keset (foam) yang tiap-tiap hari dibasahi
dengan 2% karbol atau mungkin 2% kloroks.
Bersihkan kumbung dari kotoran atau mungkin
sisa-sisa merang. Sterilisasi dengan
penyemprotan larutan formalin 2%.
Membersihkan tangan serta kaki dan memakai
baju bersih.
Jauhi keluar masuk kumbung terus-terusan.
Buang kompos atau mungkin bibit yang sudah
jatuh ke tanah, kotoran, media tercemar, serta
Coprinus dalam kantung tertutup.
Petik sesegera barangkali jamur yang
payungnya telah berkembang serta letakkan di
keranjang yang bersih dan disimpan ditempat
tertutup.
Cermati kebersihan waktu menyiram, memanen
serta bersihkan gulma dari jamur.
8. Panen serta Pascapanen
Jamur pertama tampak kurun waktu 15–25 hari
sesudah bibit ditempatkan. Jamur merang tak
boleh dibiarkan hingga mencapai ukuran
maksimumnya, namun mesti dipanen sebelum
atau tepat sesudah selaput sobek. Waktu panen,
jamur diangkat serta dipelintir dengan hati-hati
hingga jamur yang tumbuh di sampingnya tak
rusak. Panen dikerjakan sepanjang 20–30 hari,
dengan interval dua hari sekali. Produktivitas
jamur dinyatakan dalam nilai BER, yakni
persentase keseluruhan produksi pada berat
media substrat. Nilai BER jamur merang dapat
meraih 29, 54% berarti keseluruhan produksi
jamur yaitu 13, 5 kg untuk tiap-tiap 45, 7 kg
jerami kering.
Umur simpan jamur merang amat singkat.
Langkah untuk perpanjang daya taruh yaitu
sebagai berikut :
1. Dibungkus dengan kain batis (cheese cloth)
lalu disimpan dalam refrigerator pada suhu
15°C.
2. Dikemas dalam styrofoam chest dengan
letakkan es pada basic styrofoam.
3. Dikemas dalam wadah datar yang dialasi
daun pisang.
4. Tak hanya dikonsumsi fresh jamur pun bisa
di proses jadi bentuk kering, kalengan,
asinan serta pasta.
Itulah Cara Praktis Budidaya Jamur Merang di
Rumah, semoga dapat memberikan inspirasi
Anda dalam menanam jamur merang. Silahkan
tinggalkan komentar jika ada pertanyaan lebih
lanjut. Selamat bertanam

Belajar budidaya jamur merang dan jamur kancing

Budidaya Jamur Merang Merupakan Salah Satu
Bisnis Sampingan Yang Menjanjikan Bagi Siapa
Saja Yang Tergerak Hatinya Untuk Memulai Usaha
Sendiri Dirumah. Bisnis Pertanian ini Terbilang
Tidak Terlalu Sulit Untuk Dijalankan Asalkan Kita
Tahu dan Paham Bagaimana Menjalankanya. Bagi
Anda Yang Sedang Berprofesi Sebagai Ibu Rumah
Tangga, Karyawan, Bahkan Mahasiswa Bisa
Menjalankan Usaha Rumahan ini. Ada Banyak
Sekali Jenis Budidaya Jamur Merang ini
Perbedaanya Hanya Pada Media Tanamnya.
Secara garis Besar Beberapa Media Yang Sering
Digunakan Adalaga Media Kardus, Media Jerami
( Damen ), Media Kapas Dan Beberapa Media
Tanam Sederhana Lainya. Nah Disini Insya Allah
Akan Saya Berikan Berbagai Panduan Media
Tanam Itu Secara Lengkap. Silakan Nanti Dibaca
Semuanya Ya. Kalau dibawah ini Saya Berikan
Panduan Cara Bertani Jamur Merang
Menggunakan Kardus Sebagai Bisnis Modal Kecil
Yang Sederhana Dirumah
Panduan Cara Budidaya Jamur Merang
Mengunakan Media Kardus Di Rumah
Sederhana
1. Persiapan Area Budidaya Jamur Merang
Untuk Memulai Bisnis Jamur merang ini Maka
anda harus Mempersiapkan Lahan Untuk Usaha
ini Secara Maksimal Karena ini Akan
Mempengaruhi Hasil Panen Melimpah Atau Tidak
Nanti. Pertama Tentu Anda Wajib Membuat
Kumbung ( Rak Untuk Media Tanam Jamur ).
Umumnya Ini Dibuat dari Bambu Atau Bisa Juga
Menggunakan Kayu Dan Beton. Bahkan ada Yang
Menggunakan Plastik Agar Biaya Produksinya
Jauh Lebih Murah. Nah Untuk Atapnya Sebaiknya
Pakai Rumbia Saja.
Untuk Idealnya Ukuran Kumbung Jamur Merang
ini 6 Meter x 4 Meter Dengan Tinggi Bagungan
3,5 meter. Didalamnya anda Bisa Mengisi Dengan
2 Baris Rak Yang Memiliki Panjang Sekitar 5 Meter
x 0,8 Meter ( Umumnya Memiliki 5 Tingkatan ).
Yang Paling Penting Dari Persiapan Kumbung ini
adalah Susu Udara harus Sekitar 28 – 35 Derajat
Celcius. Untuk Menjaga Suhu Kumbung
Sebaiknya Pasanglah Lampu Didalamnya
B.Persiapan Media Tanam Dalam Rak
Dengan Ukuran 2 M2
Untuk Membuat Media Tanam Jamur Merang ini
Bahan yang diperlukan adalah kardus dan
tambahan lainnya, yaitu :
* Arah sekam, ini merupakan pelapis akhir media
sebagai Penstabil suhu tempat tumbuh jamur
* Berbagai Limbah sayuran ( Misalnya tanaman
kubis, bungkol, pecsai, Daun caisin dan Daun
kangkung dan Lainya )
* Bonggol pisang (Biasanya Disebut Sebagai akar
pohon pisang)
* Dedak halus / Bekatul ( ini Merupakan makanan
yang Sangat diperlukan untuk pertumbuhan
jamur)
* Kapur ( Digunakan Sebagai Penetralisir
kampus )
* Petroganik
* Pupuk NPK ( unsur hara makro primer untuk
memancing pertumbuhan di fase awal
pertumbuhan vegetatif (misalnya Untuk
Pertumbuhan akar).
* Tepung beras ketan
Nah Untuk Detail Komposisi bahan yang
diperlukan adalah :
* Pupuk NPK ¼ kg
* Petroganik 1 kg
* Aneka Limbah sayur 10 karung
* Kardus 20kg
* Kapur 5kg
* Dedak halus 5kg
* Bonggol pisang batu 5kg (atau bisa juga
buncis)
* Bibit 5 botol
* Aram sekam 25kg
C. Langkah Langkah Pembuatan Media
Tanam Jamur Merang
Beberapa hal yang Dilakukan Untuk Media kardus
sebelum proses penanaman Jamur Adalah :
* Silakan kardus disobek Sobek Sampai
Berukuran sekitar 5-10 cm
* Gunakan larutan kapur Untuk Merendam
Sobekan Kardus Sampai Terendam Penuh
* BUatlah Bak kolam dari terpal plastik berukuran
4×6 m
* Masukan pupuk NPK (1/4) dalam rendaman
Kardus Dan Biarkan selama kurang lebih 5 hari
* Bonggol pisang dipotong Potong Lalu dan
limbah sayuran
* Nah Selanjutnya bibit jamur dihancurkan dari
botol, Lalu campurkan dengan beras ketan
D. Cara Penanaman jamur merang di Media
Tanam
1. Pertama Dasar Media Tanam DiTaburi Dengan
sisa kapur Lalu Media Kardus Bisa Dituangkan
diabagian Atasnya ( ditiriskan dulu Ya ke atas rak
atau kumbung, Hal ini Akan Membentuk menjadi
gundukan (30x30cm) dengan tinggi kurang
Lebih 10 cm ) dan Untuk tiap rak Maka Akan
Menghasilkan 2 Gundukan Yang berjejer
2. Siapkan campuran limbah sayuran dan juga
bonggol Lalu Ambil 1/2 Saja Lalu Taburkan baru
Kemudian DiLapisi dengan media kardus sekitar
10cm, Lalu Tambahkan sisa dedak, Campuran
bonggol pisang dan sayuran. Untuk Media tanam
Jamur Merang ini terdiri dari dua lapisan media.
3. untuk mensterilkan media dan ruangan dalam
kumbung Maka Sebaiknya anda Melakukan
parteurisasi Dengan Cara memasukkan uap panas
Bersuhu sekitar 60-70 derajat Celcius kedalam
Kumbung selama kurang Lebih 6-8 jam. Pastikan
Kumbung Tertutup Rapat Saat proses parteurisasi
sedang Berjalan. Baru Setelah Semua Selesai
Anda Bisa Membuka Jendela Kumbung Untuk
Menurunkan suhu sampai 30 derajat celcius.
4. Sekarang Tanam bibit jamur Yang Ada di
media (2 botol /2m). Sebaiknya Anda
Membenamkan Sebagian bibit kedalam
gundukan media. Nah Untuk Sisanya bisa
ditaburkan merata dibagian atas seluruh
permukaan media Tanam Yang Ada.
5. Bagian Atas Sendiri Silakan Ditaburi dengan
menggunakan arang sekam yang sudah
dicampur dengan air dan juga pupuk organik
biogan.
6. Jangan Lupa Media Tanam itu DiTutup
menggunakan plastik transparan.
E. Cara Pemeliharaan jamur merang
Nah Jika anda Ingin Mendapatkan Hasil Melimpah
Dari Proses Pembudidayaan Jamur Merang ini
Maka pastikan anda Melakukan beberapa cara
dibawah ini :
* Pastikan Suhu ruangan antara 28-35 derajat
Celcius.
* Jika anda Sudah masuk Pada hari kelima, Jam
00.00, Pastikan plastik penutup media dan
jendela kumbung dibuka lalu disemprot
menggunakan 10 liter air cucian beras ( Leri )
yang sudah dicampur dengan 10 tutup biogan.
Usahakan Menyemprotnya dengan bantuan hand
sprayer ( Alat Penyemprot Tanaman )
* Pastikan Anda Membuka plastik Setiap hari
selama 10 menit untuk menjaga sirkulasi udara
* Usahakan pada jam 07.00-11.00 sinar matahari
bisa menerobos masuk ke lumbung media Tanam
F. Proses Pemeliharaan Paskapanen
bisa Diambil Manfaatnya / dipanen pada saat usia
jamur 10-14 hari sejak mulai penanaman. Nah
Masa Panen ini bisa dilakukan setiap harinya
sampai Tanaman Jamur Anda berumur sebulan.
ini Artinya anda Bisa Memanen Jamur Merang ini
Selama Kurang Lebih 16 Sampai 20 hari. Ingat
Sebaiknya jamur merang ini dipanen sebelum
Kuncupnya mekar Hal ini Dikarenakan Harga Jual
Jamur Merang Jauh Lebih Mahal Kalau Belum
Mekar
Nah itulah Panduan Mudah Cara Budidaya Jamur
Merang Menggunakan Media Kardus Untuk Anda
Semua.

Cara seterisasi baglog jamur tiram dan jamur kuping


Menjual bibit jamur merang dan jamur kancing

Keistimewaan Jamur
Kardus
Jamur kardus. Mungkin nama ini masih
asing di telinga kita. Jamur kardus
sebenarnya adalah jamur merang yang
ditanam dengan media dari olahan kardus.
Sebenarnya, jamur merang dapat ditanam
dengan media lainnya, seperti jerami,
kompos, eceng gondok, alang-alang, daun
pisang kering, ampas tebu, ampas aren,
sisa tanaman kedelai, dan kertas puntung
rokok. Namun, jamur merang dari media
kardus ini ternyata memiliki keistimewaan
tersendiri dibanding jamur merang yang
ditanam di media lain. Di antaranya adalah:
a. Lebih Kenyal
Beberapa konsumen memang mengaku
jamur merang yang dihasilkan dari media
kardus berbeda dengan jamur lainnya. Soal
rasa memang relatif, tergantung cara
pengolahan dan bumbu yang digunakan.
Namun, soal kekenyalan sepertinya
memang tidak diragukan lagi.
b. Warna Lebih Putih
Warna jamur merang dari media kardus
memang lebih putih, berbeda dengan
warna jamur yang ditanam di media jerami
yang cenderung kecokelatan. Warna ini
memang tidak memengaruhi rasa secara
langsung, tetapi setidaknya jamur yang
berwarna putih terlihat lebih segar dan
menarik jika dihidangkan, baik dalam
bentuk basah maupun kering. Selain itu,
jamur masih terlihat segar walaupun sudah
dipanen lebih dari sehari.
c. Aromanya Wangi
Keunggulan jamur kardus lainnya adalah
baunya lebih wangi dan tidak apek
sehingga bisa langsung diolah. Hal ini
dipengaruhi oleh tambahan kacang buncis,
kangkung, bonggol pisang, dan bekatul
pada media. Campuran media inilah yang
membuat aroma jamur menjadi khas dan
sangat berbeda dengan jamur dengan
media jerami. Memang sebelumnya banyak
orang yang mengeluhkan jamur merang
yang menggunakan media tanam jerami
karena biasanya berbau apek. Reaksi kimia
pada jerami yang menjadi penyebabnya.
Karena itu, biasanya orang merebus dahulu
dan membuang air rebusannya untuk
menghilangkan bau apeknya.
BUDI DAYA JAMUR MERANG
DENGAN KARDUS
CIREBON : Meski usianya sudah mencapai 62
tahun namun Enjo Suharjo masih terlihat
energik saat bercerita tentang usahanya
merinstis pembuatan jamur kardus.
Disebut demikian karena jamur merang
(Volvarielle volvaceae) tersebut
dibudidayakan pada median kertas kardus.
Titik-titik putih bakal jamur merang
nampak pada median jamur yang tertata
rapi pada rak-rak yang terbuat dari kayu
dan bambu dalam kumbung (rumah
berdinding anyaman bambu berukuran 4x4
m) di lahan tidur milik instansi militer di
Kota Cirebon. Ada lima kumbung yang
berjajar rapi dan dua kumbung kecil
sebagai tempat belajar bagi siswa ataupun
masyarakat membudidayakan jamur kardus
ciptaannya.
Jamur kardus ternyata cocok tumbuh di
Cirebon yang memiliki suhu panas. Jamur
ini tumbuh optimal pada suhu 28 hingga 32
derajat Celsius. Meski demikian untuk
mengatur pada keadaan suhu yang
diperlukan rak-rak tempat median jamur
tersebut ditutupi plastik bening dan
suhunya dikontrol dengan thermometer.
Dia mengatakan jamur kardus bukanlah
teknologi baru. Pada 1985, ketika masih
berdinas sebagai penyuluh pertanian, Enjo
menemukan sekelompok petani di
Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon,
telah membudidayakan komoditas ini.
Namun mereka tidak menggunakan media
kardus, melainkan kertas bekas puntung
rokok. Dia lalu mencoba merubah media
jamur dengan kertas kardus dan berhasil.
Sayangnya, seiring dengan perjalanan
waktu, usaha petani di Losari ini tidak
bertahan. Padahal, menurut Enjo, usaha ini
menjanjikan keuntungan. Dengan masa
panen tiga minggu untuk satu kali
pembuatan media, keuntungan bisa dipetik
sejak awal minggu ketiga.
Dalam perhitungannya dari satu paket
media dalam satu kumbung memerlukan
sekitar 1 kwintal median kardus yang sudah
dicampur dengan bekatul dan kapur. Paket
tersebut menghasilkan minimal 50kg-60 kg
jamur per bulan. Bahkan jika perlakuan
petani bagus dalam 1 kwintal media jamur
bisa menghasilkan lebih dari 1 kuintal
jamur. Setiap bulan paket media jamur
harus diganti dengan yang baru agar
produksi jamur maksimal.
“Pesarnya tidak sulit. Saya sendiri setiap
minggu menyuplai sebuah rumah makan di
Cirebon antara 15kg-20kg. Belum lagi pasar
tradisional di Cirebon juga menerima jamur
merang,” kata dia.
Harga jamur dari tahun ketahun selalu
naik , pada 2001 saat merintis jamur kardus
harganya hanya Rp6.000 per kg namun
sekarang bisa mencapai Rp15.000 ditingkat
petani dan Rp18.000-Rp20.000 per kg
ditingkat pengecer. Jadi bisa dihitiung
omset setiap bulan yang bisa diperoleh
petani jamur.
Enjo mengatakan dari survei yang
dilakukan kebutuhan jamur merang di
pasar tradisional di Cirebon mencapai 2-3
kuintal perhari. Jumlah itu belum bisa
dipenuhi oleh para petani jamur yang ada
di Cirebon.

menjual bibit jamur tiram dan jamur kuping

buat anda yang membutukan bibit jamur tiram dan jamur kuping bisa kontak kami trmksh untuk yang mau belajar bisa liat video diyoutube kami dan jngn lupa tekan tombol merah subcliber nya yh trs klik gambar lonceng nya supya trs mengikuti video belajar budidaya jamur terbarunya trmksh

menjual bibit jamur merang dan jamur kancing

menjual bibit jamur merang dan jamur kancing untuk anda yg bth bibit kami menyediakan dari f1,f2,dan f3 silhkn kontak kami trmksh dan untuk yang mau belajar tentang budidaya jamur merang dan jamur kancing bisa liat video ini jngn lupa subcliber chanel youtube kami yh klik tombol merah subklibernya dan tekan gambar lonceng nya supya trs mengikuti video video budidaya jamur terbarunya
https://m.facebook.com/menjualbibitjamurmerangdanjamurkancing/posts/841089219319949